Senin, 25 April 2016

CERITA RIYA’

CERITA RIYA’
Assalamu'alaikum wr.wb
pagi ini ku bebas karena gak ada kelas, diruang ini terasa luas, buka blog lalu posting dahulu, jari dan key pad berpadu mengungkapkan isi kalbu, menulis sekiranya dapat bermutu di penilaianmu.. Apalah arti hidup ini jika tak saling berbagi,berbagi kisah yang patut di teladani.(sedikit pembukaan sob)..oke sob kali ini Rizla akan share kisah teladan dg judul.."TERHAPUSNYA PAHALA KARENA RIYA" Kita langsung ke ceritanya sob.
Dikisahkan bahwa pada waktu subuh, ada seorang abid sedang membaca Al-Qur'an di kamarnya yang tidak begitu jauh dari jalan umum. Saat itu, si abid sedang membaca Surah Thaha. Selesai membaca surah tersebut, ia merasa sangat mengantuk. Karena rasa kantuk yang sudah tak tertahankan lagi, si abid akhirnya tertidur. Di dalam tidurnya ia bermimpi melihat seorang laki-laki turun dari langit dengan membawa mushaf Al-Qur'an.
Laki-laki itu datang menemuinya dan segera membuka kitab suci itu di depannya. Diperlihatkan kepadanya surah Thaha, lembar demi lembar, halaman demi halalaman surah tersebut. Si abid menatap dengan penuh perhatian setiap kalimat surah yang di bacanya itu. Di setiap lembar halaman surah Thaha tersebut tercatat sepuluh kebajikan sebagai pahala atas bacaannya, kecuali satu kalimat yang catatan pahalanya di hapuskan.
Melhat hal itu, si abid berkata,"Demi Allah, sesungguhnya telah kubaca seluruh kalimat dalam surah ini. Tetapi mengapa catatan pahala untuk kalimat ini dihapuskan?" Laki-laki itu menjawab,"Memang benar engkau telah membaca seluruh kalimat dalam surah Thaha ini dan tak satupun darinya yang terlewatkan. Bahkan untuk kalimat ini pun kami telah mencatatkan pahalanya. Akan tetapi, tiba-tiba kami mendengar suara yang menyeru dari arah Arsy, 'Hapuskan catatan itu dan gugurkan pahala untuk kalimat itu!' Karena itu kami segera menghapusnya dari catatan pahala bacaanmu"
Si abid menangis dalam mimpinya itu, kemudian ia berkata,"Mengapa hal itu bisa terjadi? Kesalahan apa yang telah kulakukan?"
Laki-laki itu menjawab,"Penyebabnya adalah dirimu sendiri. Ketika engkau membaca surah itu, ada seorang hamba Allah yang sedang melintas di jalan dekat kamarmu. Mengetahui hal itu engkau lalu meninggikan suara bacaanmu agar terdengar olehnya. Ketahuilah, kalimat yang tanpa catatan pahala itu adalah kalimat yang engkau baca dengan suara tinggi agar hamba Allah yang sedang lewat itu mendengarnya."
Tiba-tiba si abid terbangun dari tidurny dan berucap,Astaghfirullahal 'Adzhim! Sungguh sifat riya yang menyelinap masuk ke dalam hatiku telah menyebabkan terhapusnya pahala ibadah yang ku kerjakan. Ampuni aku ya Allah."
HIKMAH


Para ulama menatakan bahwa sifat riya atau ujub yang menyelinap mastuk ke dalam hati seorang hamba dapat menghapuskan pahala amal ibadah yang telah di lakukannya 70 tahun. Begitu halus jalan yang ditempuh sifat riya ini, sehingga seorang hamba tidak menyadari bahwa sifat tersebut telah bersarang di dalam kalbunya. Inilah yang terjadi pada si abid yang menjadi tokoh dalam kisah ini. Saat ia sedang asyik melantunkan. Ayat-ayat Al-Qur'an, sifat riya menyelinap di hatinya. Ia ingin agar orang yang lewat di jalan umum, yang tidak jauh dari tempatnya membaca Al-qur'an itu, mendengar kemerduan suaranya. Ia juga ingin agar orang yang lewat tersebut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar