Selasa, 26 April 2016

TUGAS PPKN PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL Repiyana96

TUGAS PPKN


PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL



Oleh     :
Repi Yana

 

1. Konferensi Asia Afrika (KAA)
                Negara-negara di Asia dan Afrika memiliki latar belakang sejarah yang sama, yaitu sebagai bangsa yang pernah terjajah. Hal ini& menimbulkan gagasan untuk menyatukan negara-negara Asia-Afrika. Dalam Konferensi Pancanegara di Kolombo pada tahun 1954, Mr. Ali Sastroamidjojo menyampaikan gagasan tersebut. Gagasan ini pun mendapat sambutan baik. Negara-negara peserta konferensi Pancanegara adalah Indonesia, Pakistan, Myanmar, India, dan Sri Lanka.
            Konferensi Asia Afrika pertama kali diselenggarakan pada tanggal 18–24 April 1955 di Bandung. Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara. Pembukaan konferensi dilakukan oleh Presiden Soekarno. Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo dipilih sebagai ketua sidang dan Roeslan Abdoelgani dipilih sebagai sekjen. Sidang berlangsung selama satu minggu dan menghasilkan sepuluh prinsip yang dikenal dengan Dasasila Bandung

Peran Indonesia dalam KAA
                Dasasila Bandung yang menghasilkan Spirit Bandung atau Semangat Bandung berpengaruh besar terhadap Indonesia. Derajat bangsa Indonesia sebagai negara muda naik karena kemampuannya menyelenggarakan konferensi tingkat internasional. Dalam KAA Indonesia bertindak sebagai pemrakarsa sekaligus penyelenggara. Selain itu, beberapa jabatan vital dalam KAA dipegang oleh putraputra bangsa. Misalnya, Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo dipilih sebagai ketua sidang dan Roeslan Abdoelgani sebagai sekjen KAA.


2. Gerakan Non-Blok (GNB)
                Organisasi Gerakan Non-Blok muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Persaingan kedua blok terjadi pada masa perang dingin. Tiap-tiap blok berusaha menarik dukungan dari negara-negara lain. Agar negara-negara berkembang tidak terkena pengaruh Blok Barat maupun Blok Timur, didirikan organisasi Gerakan Non-Blok.
 Tujuan Gerakan Non-Blok dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.     Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota. Caranya dengan membantu perjuangan negara-negara berkembang dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kemakmuran.
2.     Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam perang dingin.
3.     Membendung pengaruh negatif baik dari Blok Barat maupun Blok Timur ke negara-negara anggota Gerakan Non-Blok.
Peran Serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok
                Indonesia menganut politik luar negeri bebas dan aktif. Oleh karena itu, Indonesia berusaha menunjukkan peran serta dalam organisasi Gerakan Non-Blok. Peran serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok sebagai berikut:
1.     Sebagai salah satu negara pemrakarsa.
2.     Sebagai salah satu negara pengundang pada Konferensi Tingkat Tinggi GNB yang pertama.
3.     Pernah menjadi ketua GNB pada tahun 1992–1995. Pada saat itu Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara KTT X GNB di Jakarta. Peserta yang menghadiri KTT X berjumlah 106 negara.
4.     Indonesia juga turut memecahkan masalah-masalah dunia berdasarkan perdamaian dunia, memperjuangkan HAM, dan tata ekonomi dunia yang berdasarkan pada asas keadilan. Indonesia memandang GNB sebagai wadah yang tepat bagi negara-negara berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya. Sikap ini secara konsekuen diaktualisasikan Indonesia dalam kiprahnya di GNB.



   

3. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
            PBB didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 atas prakarsa negara-negara besar yaitu Amerika Serikat, Uni Sovyet, Inggris dan Cina. Indonesia menjadi anggota PBB yang ke 60 pada tanggal 28 September 1950. Indonesia sempat menyatakan keluar dari keanggotan PBB pada tanggal 7 Januari 1965 ketika PBB mengangkat Malaysia sebagai dewan keamanan tidak tetap PBB. Karena pada saat itu Indonesia sedang berselisih dengan Malaysia. Pada tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali masuk menjadi anggota PBB ke 60 juga.

Peranan Indonesia dalam organisasi PBB adalah :
1. Indonesia turut serta dalam misi perdamaian dunia. Hal ini ditandai dengan :
           
– Indonesia mengirimkan pasukan Garuda I tahun 1957 untuk mengemban misi perdamaian             untuk Arab dan Israel
            – Indonesia mengirimkan pasukan Garuda II dan III untuk mengemban misi perdamaian intuk             perang di Kongo
            – Indonesia mengirimkan pasukan Garuda IV dan V sebagai passukan pengawas gencatan             senjata di Vietnam
            – Indonesia mengirimkan pasukan Garuda XII untuk mengemban misi perdamaian untuk             konflik di Kamboja
            – Indonesia mengirimkan pasukan Garuda XIII untuk memelihara perdamaian di Somalia
            – Indonesia mengirimkan pasukan Garuda XIV untuk memelihara perdamaian di Bosnia
2. Indonesia menjadi dewan keamanan tidak tetap pada tahun 1973-1974
3. Indonesia secara tidak langsung menjadi contoh kepada dunia internasional karena :

           
– Indonesia pernah mendapat penghargaan dari FAO tahun 1986 karena Indonesia bisa             mencapai swasembada pangan
            – Indonesia berhasil mendapatkan penghargaan dari WHO tahun 1992 karen Indonesia             mampu meningkatkan kesehatan ibu dan anak
            – Indonesia berhasil mendapatkan penghargaan dari UNESCO tahun 1995 karena dinilai             dapat menyebarluaskan pendidikan diseluruh daerah terpencil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar